Pengantar
Ditinjau dari sejarahnya, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia mulai diperhatikan oleh pemerintah secara sungguh-sungguh dan mencakup rentang usia 0-6 tahun sejak tahun 2002. Dengan demikian pengembangan PAUD yang mencakup rentang usia 0-6 tahun secara nasional baru berjalan selama 7 tahun. Namun karena pemahaman dan kemauan masyarakat selama ini sudah sangat bagus, sehingga hanya dalam kurun waktu 7 tahun Angka Partisipasi Kasar APK-PAUD sudah mencapai 15,3 juta (53,6%).
Saat ini PAUD sudah menjadi “Gerakan Masyarakat Secara Nasional (National Public Movement) masyarakat sehari-hari sudah terbiasa membicarakan pentingnya PAUD bagi masa depan putra-putrinya.
Tantangan Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia
Sampai saat ini masi ada beberapa masalah yang dapat menghambat
perluasan kesempatan dan pemerataan akses mengikuti PAUD serta
peningkatan mutu PAUD di Indonesia, namun semua itu kita anggap sebagai
tantangan yang menarik sehingga untuk mengatasinya diperlukan
kreatifivitas dan inovasi yang berkelanjutan.
Tantangan yang prioritas untuk diatasi antara lain :
- Jumlah anak yang belum mengikuti PAUD masih cukup besar.
- Sarana dan prasarana belajar secara kuantitatif maupun kualitatif masih terbatas, hal ini disebabkan oleh terbatasnya kreativitas guru PAUD untuk menciptakan dan mengembangkan metode pembelajaran dan sumber belajar dengan memanfaatkan potensi budaya dan alam sekitar.
- Kompetensi sebagian besar guru PAUD masih belum memadai karena sebagian besar dari mereka tidak berasal dari latar belakang pendidikan PAUD dan mereka belum memperoleh pelatihan yang berkaitan dengan komsep dan ilmu praktis tentang PAUD.
- Perbedaan Angka Partisipasi Kasar (APK) peserta PAUD di daerah perkotaan dan perdesaan masih sangat besar.
Capaian 2009 dan Target APK-PAUD Tahun 2014
Pada tahun 2004 tercatat bahwa jumlah APK-PAUD baru mencapai 12,7 juta
(27%) dan tahun 2008 APK-PAUD telah mencapai 15,1 juta (50,6%) serta
diharapkan pada tahun 2009 akan mencapai 15,3 juta (53,6%). Berdasarkan
kondisi tersebut pemerintah telah menetapkan rencana 5 tahun ke depan
APK-PAUD diharapkan mencapai 21,3 juta (72,6%). Secara bertahap harapan
untuk mencapai jumlah APK-PAUD tersebut terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Target Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia Tahun 2010 – 2014
Target / Sasaran | Tahun Pencapaian Target | |||||
2010 | 2011 | 2012 | 2013 | 2014 | ||
Estimasi Jumlah Anak Usia 0-6 th | 30,18 Juta | 30,2 Juta | 30,3 Juta | 30,35 Juta | 30,4 Juta | |
Target Sasaran PAUD (Formal & Nonformal) | 17,4 Juta (57,8%) | 18,7 Juta (61,8%) | 19,9 Juta (65,7%) | 21 Juta (69,3%) | 22,1 Juta (72,6%) | |
Target PAUD Formal | 5,8 Juta (19,3%) | 5,85 Juta (19,37%) | 5,9 Juta (19,5%) | 5,95 Juta (19,6%) | 6 Juta (19,7%) | |
Target PAUD Nonformal | 11,6 Juta (38,5%) | 12,85 Juta (42,43%) | 14 Juta (46,2%) | 15,05 Juta (49,7%) | 16,1 Juta (52,9%) |
Penyebaran Anak Didik PAUD
Dilihat dari penyebaran jumlah peserta PAUD di Indonesia secara
kuantitatif nominal memang dipengaruhi oleh jumlah penduduk di setiap
provinsi, artinya makin besar jumlah penduduk suatu provinsi semakin
besar jumlah anak yang mengikuti PAUD. Namun apabila dilihat dari
persentasenya, ternyata tidak demikian karena besarnya persentase
peserta PAUD di suatu provinsi dipengaruhi oleh tingkat kesadaran
tentang pentingnya PAUD masyarakat di provinsi tersebut. Penyebaran
peserta PAUD secara nominal dan persentasenya dapat dilihat pada Tabel
2.
Tabel 2
APK PAUD Per Provinsi Tahun 2008
No | Provinsi | Usia 0-6 Tahun | Siswa PAUD | APK PAUD |
1 | DKI Jakarta | 1.164.583 | 496.470 | 42,63 |
2 | Jawa Barat | 5.187.613 | 2.023.072 | 39,00 |
3 | Banten | 1.369.724 | 431.118 | 31,47 |
4 | Jawa tengah | 3.417.369 | 2.120.069 | 62,04 |
5 | DI Yogyakarta | 356.917 | 321.357 | 90,04 |
6 | Jawa timur | 4.708.453 | 3.596.988 | 76,39 |
7 | Nanggroe Aceh Darussalam | 580.676 | 474.868 | 81,78 |
8 | Sumatra Utara | 1.724.233 | 474.247 | 27,50 |
9 | Sumatra Barat | 563.646 | 348.949 | 61,91 |
10 | Riau | 746.721 | 330.261 | 44,23 |
11 | Kepulauan Riau | 117.351 | 91.054 | 77,59 |
12 | Jambi | 619.101 | 317.792 | 51,33 |
13 | Sumatra Selatan | 751.389 | 356.892 | 47,50 |
14 | Bangka Belitung | 131.186 | 112.002 | 85,38 |
15 | Bengkulu | 217.499 | 115.550 | 53,13 |
16 | Lampung | 954.847 | 439.869 | 46,07 |
17 | Kalimantan Barat | 660.849 | 219.494 | 33,21 |
18 | Kalimantan Tengah | 243.691 | 143.190 | 58,76 |
19 | Kalimantan Selatan | 605.993 | 233.657 | 38,56 |
20 | Kalimantan Timur | 600.879 | 200.868 | 33,43 |
21 | Sulawesi Utara | 275.054 | 128.170 | 46,60 |
22 | Gorontalo | 174.836 | 103.841 | 59,39 |
23 | Sulawesi Tengah | 371.266 | 144.346 | 38,88 |
24 | Sulawesi Selatan | 1.095.025 | 494.996 | 45,20 |
25 | Sulawesi Barat | 233.583 | 102.770 | 44,00 |
26 | Sulawesi Tenggara | 333.223 | 214.802 | 64,46 |
27 | Maluku | 279.506 | 89.928 | 32,17 |
28 | Maluku Utara | 157.445 | 90.902 | 57,74 |
29 | Bali | 429.384 | 193.878 | 45,15 |
30 | Nusa Tenggara Barat | 564.741 | 321.079 | 56,85 |
31 | Nusa Tenggara Timur | 715.464 | 208.537 | 29,15 |
32 | Papua | 317.530 | 99.863 | 31,45 |
33 | Papua Barat | 178.053 | 68.803 | 38,64 |
Total | 29.847.830 | 15.109.682 | 50,62 |
Dari Tabel tersebut Nampak bahwa Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
yang masing-masing jumlah penduduknya hanya 356.917 dan 580.676
(relative kecil) dibanding penduduk di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah
dan Jawa Barat, ternyata persentase (%) anak usia dini yang mengikuti
PAUD lebih besar yaitu 81,78% dan 90,04%.
Jenis PAUD di Indonesia
Dibanding dengang perkembangan model dan jenis PAUD di berbagai negara maju dan berkembang lainnya, PAUD di Indonesia memiliki keunikan khusus yang agak berbeda dengan di luar negeri. Karena di luar neger PAUD pada umumnya hanya dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu Kindergarden atau Play Group dan Day Care, sedang di Indonesia menjadi 4 (empat) macam yaitu :
- Taman Kanak-Kanak (Kindergarten)
- Kelompok Bermain (Play Group)
- Taman Penitipan Anak (Day Care)
- PAUD sejenis (Similar with Play Group)
Sistem Penyelenggaraan PAUD
Penyelenggaraan PAUD di negara lain semata-mata hanya menstimulasi
kecerdasan anak secara komprehensif dan pengasuhan terhadap anak, karena
aspek kecerdasan yang dikembangkan hanya meliputi kecerdasan
intelektual, emosional, estetika, dan social serta pengasuhan. Sedang di
Indonesia potensi kecerdasan tersebut diberikan juga pendidikan untuk
mengembangkan potensi kecerdasan spiritual yang dilaksanakan melalui
pendekatan olah pikir, olah rasa, dan olah raga. Di samping itu, juga
diberikan pengetahuan dan pembinaan terhadap kondisi kesehatan dan gizi
peserta didik. Oleh karena itu, penyelenggaraan PAUD di Indonesia
disebut penyelenggaran PAUD secara “Holistik dan Integratif”
Sumber : Kemendiknas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar